Kamis, 23 Juli 2009

Untuk mengakses situs yg terproteksi proxy

Untuk memperoteksi situs dengan proxy biasanya menggunakan nama domain dan alamat ip, ternyata itupun masih bisa diakali dengan menerjemahkan ip kedalam digit decimal dengan program disitus
http://www.allredroster.com/iptodec.htm dengan catatan mengcopykan digit decimal tersebut kebrowser kemudian berikan port untuk http yaitu 80.
contoh :
HTTP://3398682775:80

Selasa, 05 Mei 2009

Konfigurasi Samba Sebagai PDC di Fedora

Konfigurasi Samba Sebagai PDC di Fedora


Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD ( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session message block). Jaringan yang semacam ini biasa dijumpai pada Windows workgroup atau Windows NT Domain. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program bantu sehingga sistem operasi Linux (dan UNIX lainnya) bisa mengakses resources yang ada pada jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba adalah jembatan penghubung antara Windows dan UNIX.
Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.
Berikut ini adalah cara mengkonfigurasi Samba Server Sebagai PDC :
1. pertama dowload program samba dan accesorisnya :
yum install samba samba-common samba-doc libcupsys2-gnutls10 libkrb53 winbind smbclient
2. Konfigurasi /etc/samba/smb.conf sebagai berikut :
[global]
workgroup = fedora.or.id –> ubah sesuain yang kita mau
netbios name = fcserver –> ubah sesuain yang kita mau
server string = %h server (Samba, Fedora) –> ubah sesuain yang kita mau
passdb backend = tdbsam
security = user
username map = /etc/samba/smbusers
name resolve order = wins bcast hosts
domain logons = yes
preferred master = yes
wins support = yes
# Useradd scripts
add user script = /usr/sbin/useradd -m %u
delete user script = /usr/sbin/userdel -r %u
add group script = /usr/sbin/groupadd %g
delete group script = /usr/sbin/groupdel %g
add user to group script = /usr/sbin/usermod -G %g %u
add machine script = /usr/sbin/useradd -s /bin/false/ -d /var/lib/nobody %u
idmap uid = 15000-20000
idmap gid = 15000-20000
# sync smb passwords woth linux passwords
passwd program = /usr/bin/passwd %u
passwd chat = *Enter\snew\sUNIX\spassword:* %n\n *Retype\snew\sUNIX\spassword:* %n\n .
passwd chat debug = yes
unix password sync = yes
# set the loglevel
log level = 3
[homes]
comment = Home
valid users = %S
read only = no
browsable = no
[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/samba/netlogon
admin users = Administrator
valid users = %U
read only = no
[profile]
comment = User profiles
path = /home/samba/profiles
valid users = %U
create mode = 0600
directory mode = 0700
writable = yes
browsable = no
3. Buat beberapa direktori berikut sebagai domain logon dan profile :
mkdir /home/samba
mkdir /home/samba/netlogon
mkdir /home/samba/profiles
mkdir /var/spool/samba
chmod 777 /var/spool/samba/
chown -R root:users /home/samba/
chmod -R 771 /home/samba/
4. Lalu restart samba
/etc/init.d/smb restart
atau
service smb restart
5. Ubah pada bagian /etc/nsswitch.conf, pada baris :
hosts: files dns
menjadi :
hosts: files wins dns
6. tambahkan beberapa pc clinet pada /etc/hosts :
127.0.0.1 localhost
192.168.0.136 fedora.dk.co.id fedora.dk.co.id
192.168.0.131 ciko
192.168.0.133 dian
192.168.0.135 gustin
7. Tambahkan user root kedalam user samba :
smbpasswd -a root
New SMB password:
Retype new SMB password:
8. buat file /etc/samba/smbusers lalu jalankan :
echo “root = Administrator” > /etc/samba/smbusers
mengartikan bahwa user root = user administrator pada windows
9. Test drive, apakah settingan kita dah benar :
smbclient -L localhost -U%
akan menghasilkan output :
Domain=[fedora.or.id] OS=[Unix] Server=[Samba 3.0.22]
Sharename Type Comment
——— —- ——-
netlogon Disk Network Logon Service
allusers Disk All Users
IPC$ IPC IPC Service (ubuntuserver server (Samba, Fedora))
ADMIN$ IPC IPC Service (ubuntuserver server (Samba, Fedora))
Domain=[FEDORA.OR.ID] OS=[Unix] Server=[Samba 3.0.22]
Server Comment
——— ——-
FCSERVER fcserver server (Samba, Fedora)
Workgroup Master
——— ——-
FEDORA.OR.ID FCSERVER
10. lalu kita setup domain group untuk windows, jalankan perintah :
net groupmap modify ntgroup=”Domain Admins” unixgroup=root
net groupmap modify ntgroup=”Domain Users” unixgroup=users
net groupmap modify ntgroup=”Domain Guests” unixgroup=nogroup
11. tambah user linux dan user samba dengan cara :
user linux :
useradd ciko -m -G users
user samba :
smbpasswd -a ciko
12. Sekarang tambahan direktori share yang akan dipakai oleh seluruh user :
mkdir -p /home/shares/allusers
chown -R root:users /home/shares/allusers/
chmod -R ug+rwx,o+rx-w /home/shares/allusers/
13. Ubah juga pada /etc/samba/smb.conf, tambahkan baris berikut :
[allusers]
comment = All Users
path = /home/shares/allusers
valid users = @users
force group = users
create mask = 0660
directory mask = 0771
writable = yes
14. lalu restart samba kembali :
/etc/init.d/smb restart
15. Langkah Yang terakhir dalah dengan menjoinkan mesin windows ke pdc linux kita, dengan cara : ( Testing Dengan Windows XP )
- click kanan pada mycomputer
- pilih computer name lalu change
- masukan domain PDC pada bagisn domain
- akan muncul windows yang meminta memasukan user dan password, pada langkah ini masukan user root dan password samba untuk user root
- OK
- Akan muncul bahwa kita sukses menjoinkan mesin windows ke PDC linux
Nb :
Fedora 7
Windows Xp SP2 ( Client )

Rabu, 29 April 2009

Install Desktop Gnome & KDE

Mungkin saat anda menginstall linux pertama kali tidak menyertai gnome atau KDE.
Tetapi ada program yg anda butuhkan maka anda harus menginstallnya kembali.


Untuk menginstall gnome lewat terminal adalah:
root# yum -y groupinstall gnome
Untuk menginstall KDE lewat terminal sebagai berikut:
root# yum groupinstall kde-desktop

Senin, 27 April 2009

E-mail Server (postfix dan dovecot)

E-mail Server (postfix dan dovecot)


Lanjutan : Domain Name System

Buatlah suatu email server dengan dengan domain myweb.com. myweb.com anda ganti dengan nama domain anda. Bagaimana pengaturannya sehingga anda dapat mengirimkan email dari email server tersebut dan dapat mengambil mail di server dengan mail client.

Jawab :
Cek apakah domain dapat diakses dan sudah mengarah pada IP address anda
# dig mail.myweb.com

Atur konfigurasi postfix untuk mengatur SMTP
# vi /etc/postfix/main.cf
Diganti pada :
myhostname = mail.myweb.com
mydomain = myweba.com
myorigin = $myhostname
inet_interfaces = all
mydestination = $myhostname,$mydomain, localhost
mynetworks = 192.168.1.0/24, 127.0.0.0/8

Atur konfigurasi dovecot untuk menyalakan POP3 dan IMAP
# vi /etc/dovecot.conf
Diganti pada :
protocols = pop3 imap
disable_plaintext_auth = no
pop3_uidl_format = %08Xu%08Xv

Mematikan service sendmail dan menyalakan service postfix dan dovecot
# service sendmail stop
# chkconfig sendmail off
# chkconfig postfix on
# chkconfig dovecot on
# service postfix start
# service dovecot start

Memeriksa apakah service sudah berjalan. Lihat pada port 25, 110 dan 143
# netstat -tanp

Buat user untuk email
# useradd admin
# passwd admin

Ujicoba SMTP server
# telnet mail.myweb.com 25
Perintah yang digunakan :
helo mail.myweb.com
mail from: oke@banget.deh
rcpt to: admin@myweb.com
data
subject : test email
test email
sudah masuk belum ya ???
.

Ujicoba POP3 Server
# telnet mail.myweb.com 110
Perintah yang digunakan :
user admin
pass pasword
list
retr 1

Domain Name System Server

Domain Name System Server

Anda mengelola domain dengan keterangan sebagai berikut :
domain = myweb.com
IP address = 192.168.1.141
subdomain = www, mail, dan XXX ==> XXX diganti dengan nama anda.
ganti myweb.com dengan myweb diganti dengan domain anda dan 192.168.1.141 dengan IP address anda.
Bagaimana konfigurasi DNS server anda jika server anda akan digunakan oleh semua komputer di jaringan.

Jawab :
Mengkonfigurasi domain yang akan anda atur
# vi /etc/named.rfc1912.zones
Ditambah dengan :
zone “myweb.com” {
type master;
file “myweb.zone” ;
};

Mengkonfigurasi domain myweb.com sehingga diarahkan ke 192.168.1.141
# cd /var/named/chroot/var/named
# cp localhost.zone myweb.zone
# vi myweb.zone
Diisi dengan :
$TTL 86400
$ORIGIN myweb.com.
@ IN SOA ns.myweb.com. root.myweb.com. (
42 ; serial (d. adams)
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum
IN NS ns.myweb.com.
IN A 192.168.1.141
IN MX 10 mail.myweb.com.
ns IN A 192.168.1.141
www IN A 192.168.1.141
mail IN A 192.168.1.141
XXX IN A 192.168.1.141

Mengubah hak akses file zone menjadi kepemilikan group named
# chgrp named myweb.zone
Merestart service named
# service named restart

Mengecek koneksi ke domain
# dig myweb.com any @127.0.0.1

Mengubah konfigurasi named agar bisa diakses dari komputer lain
# vi /etc/named.caching-nameserver.conf
Diisi dengan :
options {
listen-on port 53 { any; };
listen-on-v6 port 53 { ::1; };
directory "/var/named";
dump-file "/var/named/data/cache_dump.db";
statistics-file "/var/named/data/named_stats.txt";
memstatistics-file "/var/named/data/named_mem_stats.txt";
query-source port 53;
query-source-v6 port 53;
allow-query { any; };
};
logging {
channel default_debug {
file "data/named.run";
severity dynamic;
};
};
view localhost_resolver {
match-clients { any; };
match-destinations { any; };
recursion yes;
include "/etc/named.rfc1912.zones";
};

Merestart konfigurasi named
# service named restart

Testing named dari client (client)
# dig myweb.com @192.168.1.141

Mengatur client agar memakai DNS server
# vi /etc/resolv.conf
Diisi dengan :
nameserver 192.168.1.141

Kamis, 23 April 2009

Konfigurasi GRUB

Grub adalah suatu bootloader Linux yang paling sering dipakai saat ini. Dimana penggunaannya lebih dinamis dan merupakan yang paling mudah dibetulkan dibanding bootloader lain seperti lilo.

Tutorial ini berisi :

1. Konfigurasi Standar Grub
2. Memberi Password di grub
3. Memproteksi grub
4. Mengembalikan grub yang hilang
5. Mengganti Splash Image


Konfigurasi Grub
Berikut adalah konfigurasi yang ada di dalam grub. File konfigurasi yang digunakan bisa di /etc/grub.conf atau /boot/grub/menu.lst :

# Pilihan dari operating system yang dipilih pertama kali, dimulai dari angka 0, dan ketika melebihi dari yang akhir maka akan kembali lagi ke awal
default 0

# Lama dari suatu grub mulai melakukan booting dengan satuan dengan detik
timeout 10

# Konfigurasi yang membuat pilihan pada grub menjadi tidak terlihat dan hanya menuju ke OS yang dipilih sebagai default
hiddenmenu

# Konfigurasi dari warna yang digunakan untuk background dan tulisan pada menu grub
color cyan/blue white/blue

# Pada title berisi nama dari OS yang akan dipilih untuk hal ini anda dapat menulis terserah anda
title Ubuntu, kernel 2.6.17-10-generic

# Pada bagian ini menunjukkan partisi letak dari partisi /boot dimulai dari 0, sehingga hd0,6 berarti pada harddisk pertama di partisi ke 7
root (hd0,6)

# Pada bagian menunjukkan lokasi dari kernel linux, yaitu /boot/vmlinuz-2.6.17-10-generic sedangkan root=/dev/hda7 menunjukkan lokasi partisi root file system, ro menunjukkan bahwa partisi dibuat dalam keadaan read only.
kernel /boot/vmlinuz-2.6.17-10-generic root=/dev/hda7 ro quiet splash

# ini adalah image dari
initrd /boot/initrd.img-2.6.17-10-generic

# Ini adalah pengaturan Grub untuk Windows, karena boot loader windows diletakkan pada Master Boot Record maka diarahkan ke partisi pertama harddisk pertama.
title Microsoft Windows XP Professional
root (hd0,0)
chainloader +1
Mengembalikan Grub yang Rusak

Memberikan Password pada Grub
Agar memproteksi boot ke OS anda dapat memberikan password pada grub. Untuk pemberian password anda bisa tambahkan :
password [password]
contoh :
password katakunci

Ada beberapa cara peletakkan password dimana berdasarkan letaknya memberikan efek yang berbeda, yaitu :

1. Diletakkan sebelum title, sebagai contoh :
........
default 0
timeout 10
password katarahasia
title Mandriva 2006
..................
Hal ini akan menyebabkan menu tidak dapat diubah pada waktu grub ditampilkan. Apabila ingin mengubah menu dengan menekan "e" atau "c" maka pengguna harus menekan tombol "p" terlebih dahulu dan memasukkan password. Tetapi apabila kita ingin booting maka tidak ada masalah, grub tidak akan meminta password.
2. Diletakkan di dalam atau di bawah title dari pilihan OS, sebagai contoh :
.......................
timeout 10
title Mandriva 2006
password katarahasia
root (hd0,4)
kernel /boot/vmlinuz ro root=/dev/hda5
....................
Efek dari pemberian password dengan cara ini ketika anda memilih OS dari "Mandriva 2006" maka akan diminta password agar anda dapat boot ke partisi ini.
3. Diletakkan di luar tetapi memberikan ditambahkan kata "lock" di bawah, contohnya :
........
default 0
timeout 10
password katarahasia
title Mandriva 2006
lock
root (hd0,4)
kernel /boot/vmlinuz ro root=/dev/hda5
...................
Efek dari cara ini akan menyebabkan hal yang sama seperti no. 1 tetapi ketika anda memilih OS "Mandriva 2006" anda tidak akan bisa booting dan anda akan diarahkan ke menu awal dari grub. Baru akan bisa booting apabila anda memasukkan password pada menu awal dengan menekan tombol "p".
4. Diletakkan sebelum dan sesudah bagian title, seperti di bawah ........
default 0
timeout 10
password katarahasia
title Mandriva 2006
password katakunci
root (hd0,4)
kernel /boot/vmlinuz ro root=/dev/hda5
...................
Efek dari cara ini akan menyebabkan hal yang sama seperti no. 1 dan no.2 dan kelebihan dengan cara ini antara password menu dan password dari OS berbeda.

Mengenkripsi Password Grub
Enkripsi adalah suatu cara untuk mengamankan suatu informasi dengan mengacak isi informasi di dalamnya. Dalam hal ini informasinya adalah password. Dan enkripsi digunakan untuk melindungi password dari user yang bisa membaca isi dari file konfigurasi grub anda. Untuk mengenkripsi password pada grub anda dapat menggunakan sistem autentifikasi dengan md5, caranya :

1. Ketikan perintah :
# grub-md5-crypt
Maka anda diminta menuliskan sebuah password, anda masukkan,maka akan muncul hasil dari password yang anda tulis tetapi dalam bentuk terenkripsi.
Sebagai contoh saya berikan password = "password", maka hasilnya $1$g/4Co1$BKYVA4Zufohc1ci3n64Fb0
2. Kemudian buka file konfigurasi grub di /boot/grub/menu.lst dan ganti password yang belum terenkripsi dengan :
password --md5 $1$g/4Co1$BKYVA4Zufohc1ci3n64Fb0
3. Sekarang anda bisa restart komputer anda.

Mengembalikan Grub yang Rusak
Terkadang ketika mengoprek PC atau Linux terkadang menyebabkan grub yang kita pakai menjadi rusak. Hal itu bisa disebabkan karena, berbagai hal berikut :

1. Menginstall OS Windows atau Linux yang akibatnya Grubnya terhapus dan diganti dengan yang baru.
2. Partisi Linux yang hilang hal ini menyebabkan menu grub tidak mau muncul. Hal ini diakibatkan grub dalam menampilkan menunya membutuhkan konfigurasi yang ada di /boot/grub/menu.lst . Biasanya yang seperti ini akan muncul seperti ini : grub >
3. Salah memilih harddisk yang di boot atau salah menginstall letak dari grub, hal ini terjadi ketika user memiliki harddisk lebih dari satu. Dan salah satu harddisknya tidak memiliki boot loader

Untuk nomor 2 dan 3 tampaknya tidak usah dibahas, karena bisa dikembalikan dengan mudah. Kalau partisinya terhapus tentu akan mudah dengan menginstall baru lagi, sedangkan apabila hanya pindah lokasi partisinya bisa dicoba satu-satu dari grub > dengan menuliskan yang di bawah title tentunya dengan partisi root diarahkan ke yang baru. Sedangkan untuk masalah akibat no. 1 kalau anda gunakan Mandriva/SuSE/Xandros maka distro-distro ini telah menyediakan aplikasi untuk pengembalian grub kalau anda boot dari CD satu.

Bagi distro lain yang bisa gunakan cara di bawah :

1. Booting dari Live CD atau masuk dari Linux lain yang ada di komputer anda.
2. Masuk ke mode text atau dari terminal, dan login sebagai root.
3. Cari lokasi dari partition root dari Linux yang grubnya rusak, gunakan perintah :
# fdisk -l
4. Kemudian mount partisi tersebut ke dalam suatu direktori, misalkan partisi root ada di /dev/hda5, maka :
# mkdir /mnt/linux
# mount /dev/hda5 /mnt/linux
5. Ubah root partition tempat anda bekerja ke partisi root dari Linux yang memiliki grub tersebut. Gunakan perintah :
# chroot /mnt/linux
Kalau anda perhatikan /mnt/linux merupakan direktori dari tempat memount /dev/hda5 maka anda sekarang bekerja pada hda5.
6. Sekarang install grub anda kembali ke dalam harddisk anda, dengan perintah :
# grub-install /dev/hda
Perintah ini akan menginstall di MBR harddisk hda.

Troubleshooting :

1. Bila di chroot /mnt/linux tidak bisa (diakibatkan tidak bisa menemukan /bin/bash, sampai saat ini belum ditemukan caranya.
2. Bila instalasi grub tidak bisa akibat /proc/partitions tidak ada, maka diakibatkan /proc belum termount, maka anda dapat lakukan :
# mount -o proc proc /proc
3. Bila instalasi grub tidak bisa akibat /dev/hda tidak ditemukan, maka program udev/devfs tidak berjalan semestinya sehingga isi dari /dev, yaitu lokasi dari file-file device kosong, anda dapat membuat file-file device tersebut dengan :
# MAKEDEV /dev/hd
atau
# makedev /dev/hd
Kalau cara ini tidak bisa juga atau program tidak diketemukan, maka anda bisa membuat file device secara manual, yaitu dengan :
# mknod [nama_device] [type_device] [major_number] [minor_number] atau
# mknod hda b 3 0
catatan :
- type_device = adalah b yang berarti block device, yang biasanya menandakan device yang memiliki kapasitas. Sedangkan c adalah character device.
- major_number = 3 yang menunjukkan bahwa device yang dibuat adalah device IDE sedangkan kalau SCSI atau flashdisk menggunakan 8.
- minor_number = 0 yang menunjukkan bahwa device yang dimaksud adalah keseluruhan harddisk bukan partisi, partisi ditandai dengan nomor misal partisi kedua maka minor number adalah 2.
- Jangan lupa untuk membuat device untuk hda5 juga, yaitu dengan :
# mknod hda5 b 3 5
4. Pada waktu mount partisi menolak. Hal ini dikarenakan partisi linux yang mengalami error. Anda dapat gunakan perintah scan harddisk, yaitu dengan :
# fsck /dev/hda5

Atau anda bisa gunakan cara :

1. Booting dari Live CD atau masuk dari Linux lain yang ada di komputer anda.
2. Masuk ke mode text atau dari terminal, dan login sebagai root.
3. Masukkan ke mode console grub:
# grub
4. Kemudian anda cari partisi yang memegang konfigurasi /boot/grub/stage1. Untuk itu anda harus menjalankan pada console :
grub> find /boot/grub/stage1
5. Misalnya diketahui yang memegang konfigurasi grub ada di root(hd0,4) atau di /dev/hda5 maka anda jalankan :
grub> root (hd0,4)
6. Dan kemudian anda cukup menginstall grub ke mbr :
grub> setup (hd0)
7. apabila sudah anda restart dan lihat hasilnya

Membuat Splash Image Grub
Splashimage grub adalah gambar background pada menu grub. Tentunya dengan gambar ini menu grub akan menjadi lebih menarik. Untuk bebrap[a distro Linux splashimage ini sudah ada dari pembuat distronya, namun terkadang beberapa distro hanya membiarkan hitam saja menu tersebut. Dengan membuat splashimage selain sedikit mengganti suasana tetapi juga kepuasan dalam selera kita masing-masing.

Beberapa hal yang dibutuhkan :

1. Program Editor Gambar, dalam hal ini saya sarankan anda gunakan gimp. Memang saya juga baru menggunakannya di program ini. saya menggunakan gimp 2.2.13.
2. gzip, adalah sebuah kompresi, program ini harus sudah terinstall.
3. grub, tentunya grub juga harus terinstall.
4. Gambar dengan resolusi perbandingan 4:3 (horizontal:vertikal) dengan resolusi minimal 640x480. Sebaiknya anda memilih gambar yang memiliki warna-warna yang tidak terlalu bervariasi, hampir sama dan tanpa gradasi.

Langkah-langkahnya :

1. Buka gambar anda dengan gimp.
2. Ubah resolusi gambar anda menjadi 640x480 dengan cara :
* Klik kanan pada gambar, pilih image -> Scale Image
* Tuliskan resolusi baru gambar anda, saya sarankan apabila resolusi gambar anda tidak 4:3 anda pilih bagian yang lebih pendek dan sesuaikan dengan resolusi 640x480. Misalkan image anda resolusinya 1190x791 maka apabila dikecilkan jadi 640x425, karena vertikal lebih pendek maka yang disesuaikan adalah yang vertikal menjadi 722x480. Kemudian panjang horizontal sisanya bisa di crop.
3. Ubah gambar anda menjadi 14 color dengan cara :
* Klik kanan pilih Image -> Mode -> Indexed
* Pada Maximum Number of Colors diisi 14
4. Save gambar anda dalam format .xpm
5. Copy gambar anda ke /boot/grub/splashimage, kalau belum ada anda bisa buat direktori tersebut sendiri.
6. Kompres gambar anda tadi dengan gzip, maka gambar akan berextention .xpm.gz gunakan perintah :
* # gzip /boot/grub/splashimage/image.xpm
7. Tambahkan baris di bawah pada /boot/grub/menu.lst di atas title pertama. Dengan asumsi partisi tempat direktori /boot di /dev/hda5 Isinya :
* splashimage=(hd0,4)/boot/grub/splashimage/image.xpm.gz
8. Sekarang coba anda restart komputer anda dan lihat hasilnya. Pada grub bila diubah tidak perlu diinstall ulang jadi anda cukup mengganti file konfigurasinya.

Senin, 13 April 2009

Jenis File Linux

Ada 5 karakter di dalam permission file. yaitu:

* r = read - Hanya untuk membaca.
* w = write - Hanya untuk menulis.
* x = execute - Untuk menjalankan mengeksekusi/menjalankan file.
* s = setuid - Ini ditemukan saat mengeksekusi file.
* - = lambang default atau tidak diberi permission.

Ada 2 macam jenis file:
1.File regular = -directory (d)
-file gambar (jpeg,gif,png,dll)
-file musik (mp3,wav,ogg)
-archives file (tar)
2.File Spesial = -Character file (s)
-Blok file (b)


Tipe File: macam-macam tipe file dan simbolnya:

* d = directory
* l = symbolic link
* s = socket
* p = named pipe
* - = regular file
* c = character (unbuffered) device file special
* b = block (buffered) device file special

Script untuk memblok copy paste pada website

Script untuk memblok copy paste pada website:



var message="Sorry, Ngak bisa klik kanan...!";
function clickIE4(){
if (event.button==2){
alert(message);
return false;
}
}

function clickNS4(e){
if (document.layers||document.getElementById&&!document.all){
if (e.which==2||e.which==3){
alert(message);
return false;
}
}
}

if (document.layers){
document.captureEvents(Event.MOUSEDOWN);
document.onmousedown=clickNS4;
}
lse if (document.all&&!document.getElementById){
document.onmousedown=clickIE4;
}

document.oncontextmenu=new Function("alert(message);return false")

// -->